Kata kunci atau keyword adalah istilah untuk sebuah kata atau frasa yang mewakili suatu topik atau konsep. Dalam menggunakan mesin pencari pengguna bisa menggunakan berbagai variasi kata atau frasa untuk mencari suatu topik. variasi kata atau frasa ini disebut dengan query.

Query adalah kata atau frasa yang  digunakan pengguna untuk mencari informasi di mesin pencari. query berbeda dengan keyword dimana 1 keyword bisa memiliki banyak query.

misalnya:

kata kunci: “resep nasi goreng” 

query : resep nasi goreng, cara memasak nasi goreng, bahan membuat nasi goreng, tips membuat nasi goreng.

jika Anda coba memasukan query-query tersebut di mesin pencari, maka Anda akan melihat halaman (website) yang sama di hasil penelusuran.

Sederhana, keyword adalah sebuah topik sedangkan query adalah cara pengguna mencari topik tersebut di mesin pencari.

Dalam konteks SEO, proses optimasi berfokus pada keyword, dimana 1 halaman website hanya mewakili dan fokus di 1 keyword saja namun di optimasi untuk banyak query.

Dengan begitu, Anda bisa meranking banyak query sekaligus tanpa harus membuat banyak halaman (konten). cara nya dengan melakukan riset keyword.

Riset Keyword adalah proses mencari dan menganalisa kata kunci yang tepat saat mengoptimasi halaman website untuk meningkatkan visibilitas website di mesin pencari.

Riset keyword diperlukan untuk mendapatkan kata kunci yang tepat yaitu kata kunci yang relevan dengan konten dan bisnis Anda, memiliki volume pencarian yang tinggi dan tidak terlalu kompetitif untuk Anda ranking.

Hasil dari riset keyword ini akan berperan dalam proses SEO On Page seperti membuat konten yang relevan dengan berbagai query yang digunakan pengguna, membuat judul sesuai dengan topik yang di targetkan dan membangun internal link yang benar.

hasil riset keyword juga berperan dalam proses SEO Off Page, seperti memilih website backlink yang relevan dan penggunaan anchor text yang tepat.

Berikut adalah 6 cara efektif dalam melakukan riset keyword yang tepat untuk SEO:

1. Menganalisa target audience website

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menganalisa target audience website Anda. Target audience adalah kelompok orang yang dituju oleh website atau bisnis. 

Menganalisa target audience saat melakukan riset keyword akan membantu dalam memahami kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga jenis keyword yang diperlukan dapat disesuaikan.

Dengan kata lain, dengan melakukan analisa target audience maka Anda bisa mengetahui intent untuk semua halaman website.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisa target audience meliputi:

  • Demografi: jenis kelamin, usia, lokasi, tingkat pendidikan, dan pendapatan
  • Psikografi: minat, nilai, gaya hidup, dan kepribadian
  • Perilaku: kebiasaan browsing, pencarian informasi, dan pembelian
  • Kebutuhan dan keinginan: apa yang dicari dan diharapkan oleh target audience

Misalnya, Anda memiliki sebuah website yang membahas tentang SEO. Target audience Anda adalah orang-orang yang tertarik dengan SEO, baik pemula maupun profesional, dari berbagai latar belakang.

Berikut adalah contoh analisa target audience yang dapat Anda lakukan:

Demografi

Usia: 18-65 tahun

Jenis kelamin: Pria dan wanita

Lokasi: Seluruh dunia

Pekerjaan: Praktisi SEO, pemilik website, pemilik bisnis, pelajar, profesional

Perilaku

Kebiasaan online: Sering menggunakan internet, mencari informasi tentang SEO di internet

Minat: SEO, marketing online, digital marketing

Kebutuhan: Belajar SEO, meningkatkan peringkat website di hasil pencarian, meningkatkan penjualan

Dengan memahami target audience Anda, Anda dapat menentukan keyword yang cocok dengan intent audience tersebut. Misalnya, Anda dapat audience intent sebagai berikut:

  • Belajar/mempelajari/memahami SEO
  • Meningkatkan peringkat website
  • Mendapatkan kunjungan organik 
  • Strategi pemasaran digital
  • Meningkatkan konversi dan penjualan.

Kata dan frasa tersebut akan selalu muncul di semua halaman website Anda dan konten selalu berorientasi dengan intent tersebut sehingga algoritma Google akan memahami intent/tujuan dari konten website Anda.

2. Mengumpulkan keyword relevan sebanyak mungkin

Anda perlu mengumpulkan sebanyak mungkin kata kunci yang relevan dengan topik website Anda karena di tahap selanjutnya Anda akan memfilter kembali keyword-keyword tersebut.

Keyword relevan adalah keyword yang memiliki hubungan dengan suatu topik baik hubungan secara langsung maupun tidak langsung.

Sebagai contoh kata kunci SEO memiliki kedekatan langsung dengan kata kunci On Page SEO, Off Page SEO, Algoritma Search Engine, Ranking Website, dll.

Namun kata kunci SEO juga memiliki kedekatan tidak langsung dengan kata kunci website seperti cara membuat website, hosting dan domain. Atau kata kunci seputar digital marketing seperti strategi pemasaran online dan social media.

Anda bisa mengumpulkan 70% keyword yang hubungan langsung dan 30% untuk keyword yang memiliki hubungan tidak langsung.

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan keyword yang relevan dengan topik website Anda, diantaranya:

Mengumpulkan Keyword Secara manual

Ada beberapa metode untuk mengumpulkan ide keyword dengan cara manual, seperti:

  • Brainstorming: Lakukan brainstorming jika Anda cukup familiar dengan topik yang ditargetkan.
  • Membaca konten terkait: Dengan membaca konten terkait (baik artikel atau video) akan memberikan ide untuk Anda keyword-keyword apa yang bisa ditargetkan.
  • Mencari ide dari forum diskusi: Anda juga bisa masuk ke forum diskusi seperti quora atau forum terkait lainnya untuk melihat permasalahan yang sering ditanyakan sebagai ide keyword untuk di targetkan.

Anda bisa menggunakan cara manual terlebih dahulu untuk lebih mengenal kebutuhan dan keinginan dari target audience di topik yang ditargetkan. Selanjutnya Anda bisa mengumpulkan data keyword lebih banyak lagi menggunakan bantuan tools.

Mengumpulkan Keyword Menggunakan Google Search

Anda bisa memanfaatkan mesin pencari Google untuk mengumpulkan keyword relevan untuk Anda targetkan. Beberapa fitur Google Search yang bisa Anda gunakan antara lain:

Menggunakan Fitur Google Autocomplete

Fitur Google Autocomplete adalah salah satu fitur dari Google Search yang memprediksi search query yang mungkin ingin ditelusuri berdasarkan huruf atau kata yang sudah diketikkan di kotak pencarian.

Fitur ini dirancang untuk memudahkan dan mempercepat proses penelusuran dengan menyediakan saran-saran hasil penelusuran yang relevan.

Ketika Anda mulai mengetik kata kunci atau frasa di kotak pencarian Google, fitur autocomplete akan menampilkan daftar saran hasil penelusuran yang diurutkan berdasarkan popularitas dan relevansi.

Fitur Google Auto Complete Membantu Riset Keyword

Saran-saran ini berasal dari berbagai sumber, seperti riwayat penelusuran Anda sebelumnya, tren penelusuran saat ini, dan konten web yang terkait dengan kata kunci yang Anda masukkan. 

Fitur ini memiliki beberapa manfaat pada proses riset keyword, seperti:

  • Memberikan inspirasi keyword: Ketika Anda mulai mengetik kata kunci atau frasa di kotak pencarian Google, fitur autocomplete akan menampilkan saran-saran hasil penelusuran yang terkait dengan kata kunci atau frasa tersebut. Saran-saran ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda untuk menemukan keyword-keyword relevan lainnya yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
  • Membantu mempersempit pencarian keyword: Fitur autocomplete dapat membantu Anda untuk mempersempit pencarian keyword dengan memberikan saran-saran hasil penelusuran yang lebih spesifik dan relevan. Hal ini dapat menghemat waktu Anda dan membantu Anda untuk menemukan keyword-keyword yang lebih tepat sasaran untuk Anda targetkan.
  • Menunjukkan popularitas keyword: Fitur autocomplete juga dapat menunjukkan popularitas keyword dengan menampilkan saran-saran hasil penelusuran yang lebih populer di bagian atas daftar. Hal ini dapat membantu Anda untuk memprioritaskan keyword-keyword yang lebih populer dan memiliki potensi untuk mendatangkan lebih banyak traffic ke situs web Anda.
  • Memberikan informasi tentang tren pencarian: Fitur autocomplete juga dapat memberikan informasi tentang tren pencarian saat ini sehingga dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi keyword-keyword yang sedang banyak dicari oleh pengguna dan memanfaatkannya untuk membuat konten yang relevan dan menarik.

Fitur autocomplete Google Search dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk mengumpulkan keyword-keyword relevan pada tahap awal proses riset keyword.

Dengan memanfaatkan fitur ini, Anda dapat menemukan keyword-keyword yang lebih tepat sasaran, populer, dan sedang tren, serta memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mendatangkan traffic ke situs web Anda.

Menggunakan fitur related searches

Fitur Google related search adalah salah satu fitur Google Search yang menampilkan kata kunci atau frasa yang relevan dengan kueri pencarian yang dimasukkan oleh pengguna. 

Fitur ini terletak di bagian bawah halaman hasil pencarian Google dan bertujuan untuk membantu pengguna menemukan informasi tambahan yang terkait dengan topik pencarian mereka. 

Related search Google biasanya disajikan dalam bentuk daftar search query yang saling berhubungan, dan pengguna dapat mengklik salah satu search query tersebut untuk membuka halaman hasil pencarian baru yang lebih spesifik.

Berikut beberapa contoh related search Google:

  • Jika pengguna mencari “resep kue coklat”, related search yang mungkin muncul adalah “resep kue coklat mudah”, “resep kue coklat tanpa oven”, “resep kue coklat moist”, dan sebagainya.
  • Jika pengguna mencari “wisata alam Indonesia”, related search yang mungkin muncul adalah “wisata alam Jawa Tengah”, “wisata alam Jawa Timur”, “wisata alam Sumatera Utara”, dan sebagainya.
  • Jika pengguna mencari “cara mengatasi jerawat”, related search yang mungkin muncul adalah “cara mengatasi jerawat tanpa obat”, “cara mengatasi jerawat dengan cepat”, “cara mengatasi jerawat secara alami”, dan sebagainya.
Fitur Google Related Search Membantu Riset Keyword

Dengan menggunakan fitur related search Google pada proses riset keyword, Anda dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap, mendalam dan beragam tentang kata kunci yang relevan dengan topik yang sedang diteliti.

Selain itu, fitur related search Google juga dapat digunakan untuk menemukan kata kunci yang memiliki persaingan yang rendah, sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan website dan meningkatkan visibilitasnya di hasil pencarian Google dengan lebih mudah.

Menggunakan fitur People Also Ask (PPA)

People also ask (PAA) Google adalah salah satu fitur di halaman hasil penelusuran Google (SERP) yang menampilkan pertanyaan tambahan yang diajukan oleh pengguna lain yang terkait dengan topik pencarian Anda. 

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu pengguna untuk mempersempit pencarian mereka dan menemukan informasi yang lebih spesifik. Selain itu, fitur People also ask ini juga dapat memberikan ide topik baru yang mungkin ingin ditelusuri oleh pengguna.

Fitur Google People Also Ask Membantu Riset Keyword

Menggunakan tools riset keyword

Anda dapat menggunakan tool untuk mengumpulkan keyword dengan lebih cepat. Ada berbagai macam tool yang dapat membantu Anda mengumpulkan kata kunci. Beberapa tool yang paling populer termasuk Google Keyword Planner, SEMrush, dan Ahrefs.

Google Keyword Planner adalah tool gratis yang disediakan oleh Google untuk membantu pengiklan memilih kata kunci yang tepat untuk kampanye iklan mereka. Tool ini menyediakan informasi tentang volume pencarian bulanan, persaingan, dan biaya rata-rata per klik untuk setiap kata kunci.

SEMrush dan Ahrefs juga dapat digunakan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin keyword di topik yang Anda targetkan. Kedua tools ini memiliki fitur yang cukup lengkap untuk SEO namun kedua tools ini berbayar.

Yang perlu diperhatikan saat menggunakan tools riset keyword seperti ini adalah data yang diberikan sebagian besar adalah query, untuk itu Anda perlu menganalisa keyword dari query-query tersebut.

tool ahrefs untuk riset keyword

Mengumpulkan keyword dari situs kompetitor

Cara yang terakhir, Anda bisa mengumpulkan keyword dari situs kompetitor dengan mengkombinasikan ke 3 cara diatas (Manual, Google Search, Tools) untuk mendapatkan keyword dari situs kompetitor.

Untuk cara manual, Anda masuk ke situs kompetitor untuk topik yang Anda targetkan kemudian analisa setiap halamannya. Anda bisa memulai dengan melihat pada bagian menu dimana di bagian ini sebagian besar akan menempatkan kategori topik yang penting.

Kemudian Anda bisa melihat semua konten dari situs kompetitor tersebut untuk mendapatkan intuisi kata kunci apa yang di targetkan oleh mereka.

Anda juga bisa menggunakan fitur Google Search untuk mengumpulkan data keyword dari kompetitor, caranya dengan menggunakan query berikut:

site:situskompetitor.com

Query tersebut meminta Google untuk memberikan hasil penelusuran untuk situskompetitor.com. Dari hasil penelusuran tersebut, Anda bisa menganalisa keyword apa saja yang kompetitor Anda targetkan.

Anda juga bisa menggunakan query seperti ini:

site:situskompetitor.com topik

Anda akan melihat topik yang di targetkan dari situs kompetitor seperti gambar di bawah.

Selanjutnya Anda juga bisa mengumpulkan keyword dari situs kompetitor menggunakan tools seperti ahrefs, semrush dan ubersuggest. 3 tools ini memiliki fitur untuk mengambil keyword dari situs kompetitor. 

Anda hanya perlu memasukan nama domain kompetitor Anda ke dalam tools tersebut, kemudian tools akan memberikan semua keyword yang di ranking oleh situs kompetitor tersebut.

Mengumpulkan keyword dari situs kompetitor merupakan cara yang paling sering Saya gunakan karena lebih mudah untuk dilakukan. Cara ini lebih efektif dan cepat dalam proses riset keyword.

3. Memfilter keyword yang bernilai

Tahap ketiga, Anda perlu memfilter semua keyword yang Anda kumpulkan karena keyword-keyword tersebut tidak semuanya dibutuhkan oleh situs Anda. 

Oleh karena itu, Anda perlu mengeliminasi keyword yang bernilai tinggi. Keyword yang bernilai tinggi adalah kata kunci yang memiliki tingkat konversi yang baik dan memiliki cukup banyak jumlah pencarian ( Search Demand) di mesin pencari.

Tidak semua keyword bernilai sama, ada keyword yang jumlah pencariannya tinggi namun nilainya rendah, sebaliknya ada keyword yang pencariannya rendah namun memiliki nilai yang tinggi.

Untuk itu, Anda perlu memilah-milah kembali keyword yang sudah Anda kumpulkan untuk dijadikan konten.

Ada 2 cara paling mudah untuk menilai sebuah keyword, yaitu menilai dengan memahami maksud/tujuan pencariannya (Search Intent) dan menilai keyword yang tergolong long tail keywords.

Anda bisa menggunakan salah satunya atau keduanya sekaligus dalam memfilter kata kunci yang Anda kumpulkan sebelumnya.

Menilai keyword berdasarkan Search Intent

Search Intent adalah maksud/tujuan pengguna saat melakukan pencarian di mesin pencari. Algoritma mesin pencari akan memahami konten apa yang dibutuhkan oleh user tersebut.

Keyword yang Anda kumpulkan dapat dikategorikan menjadi 4 jenis Search Intent:

  1. Informational : Pengguna ingin mencari informasi tentang suatu topik.
  2. Commercial : Pengguna ingin mencari informasi produk atau layanan sebelum membeli.
  3. Transactional : Pengguna ingin melakukan transaksi, seperti membeli produk atau menggunakan sebuah layanan/jasa.
  4. Navigational : Pengguna ingin mengunjungi situs web atau halaman web tertentu.

Dari ke 4 kategori search intent tersebut, Anda perlu memprioritaskan kata kunci yang tergolong di jenis Informational dan commercial. Ke dua jenis ini biasanya memiliki jumlah pencarian (search demand) yang cukup banyak dan kompetisi keyword yang masih rendah. Selain itu, ada banyak sekali keyword yang tergolong dalam 2 jenis search intent ini.

Contoh keyword di jenis Informational Intent:

  • On Page SEO
  • Cara Membuat Website
  • Panduan mendaki gunung
  • Belajar python untuk pemula

Contoh keyword di jenis commercial Intent:

  • Hosting Terbaik
  • xiaomi vs oppo
  • review ms glow

Transactional intent juga bisa Anda targetkan namun dengan skala prioritas yang lebih rendah, Anda bisa menggunakan homepage atau landing page untuk menargetkan keyword di kategori transactional ini.

contoh keyword jenis transactional intent:

  • Jasa SEO
  • Kursus SEO
  • Grosir Batik Murah
    Aplikasi POS UMKM

Untuk jenis Search Intent yang terakhir yaitu Navigational Intent sebaiknya Anda hindari, karena jenis intent ini tidak memiliki nilai untuk Anda targetkan. User yang menggunakan search query di jenis navigational intent biasanya ingin mengunjungi website tertentu namun melalui Google search. 

Ciri keyword di jenis navigational ini adalah terdapat nama brand, produk, website atau nama pemilik website di dalam keywordnya, seperti:

  • Login facebook
  • youtube
  • klikbca
  • Cara riset keyword ahrefs
  • konten marketing brian dean

Dengan memahami search intent, Anda dapat mengelompokan dan memprioritaskan keyword apa saja yang Akan lebih banyak Anda jadikan konten, dengan begitu proses riset keyword yang Anda lakukan lebih efektif.

Menilai keyword yang tergolong long tail keyword

Selanjutnya, Anda bisa memfilter keyword yang Anda kumpulkan dengan mengelompokan keyword yang tergolong Long Tail Keyword

Untuk menjelaskan tentang long tail keyword, saya merujuk ke situs Ahrefs karena database keyword mereka merupakan salah satu yang terbesar di industri SEO saat ini. 

Mengutip definisi dari Ahrefs, Long Tail Keyword adalah kata kunci yang memiliki jumlah pencarian yang sedikit (biasanya dibawah 1500 pencarian perbulan). Long Tail Keyword biasanya memiliki jumlah kata yang lebih panjang karena menargetkan kata kunci yang lebih spesifik.

kata kunci yang digolongkan jenis long tail keyword didapatkan dengan melihat posisinya pada “Diagram Kurva Pencarian”. Jika semua search query yang digunakan user dikelompokkan dan diurutkan berdasarkan jumlah pencariannya, maka akan terbentuk kurva seperti ini:

Dari diagram kurva di atas dapat di lihat bahwa ada jutaan kata kunci yang memiliki jumlah pencarian 1000 – 10 pencarian perbulannya sehingga kurva membentuk seperti ekor yang panjang.

Walaupun jumlah pencariannya tidak terlalu banyak, namun keyword yang tergolong long tail lebih bernilai. Selain itu, keyword di jenis ini biasanya memiliki tingkat persaingan (kompetisi keyword) yang lebih rendah untuk itu akan lebih efektif jika Anda menargetkan keyword di kategori Long Tail Keyword ini.

Contoh long tail keyword:

  • Off Page SEO
  • Cara Riset Keyword
  • Resep Nasi Goreng Kecap

Long tail keyword merupakan salah satu strategi yang baik dalam menilai kata kunci, Anda bisa mempelajarinya lebih lengkap dan komprehensif beserta contohnya pada artikel Long Tail Keyword: Strategi Memilih Kata Kunci Yang Bernilai.

4. Memfilter keyword berdasarkan search volume

Berdasarkan studi dari ahrefs “96.55% of Content Gets No Traffic From Google” pada desember 2023 mengatakan bahwa 96.55% atau sekitar 13.6 Miliar halaman di index mereka tidak mendapatkan trafik dari Google.

Alasan utama hal tersebut terjadi adalah Topik/Keyword yang di targetkan tidak memiliki jumlah pencarian (Search Demand). Oleh karena itu, pilihlah topik/keyword yang memiliki pencarian agar strategi SEO Anda lebih efektif dan efisien.

Anda bisa memfilter keyword yang memiliki pencarian setidaknya 500 – 1500 pencarian perbulan. Perlu di ingat bahwa yang di filter adalah keyword atau topik bukan query. Jika Anda belum paham, silakan baca lagi penjelasan dan perbedaannya di atas.

Saat Anda membuat halaman dengan menargetkan keyword yang memiliki pencarian 500 perbulan, bukan berarti halaman tersebut akan mendatangkan 500 trafik organik perbulan, karena user bisa masuk ke halaman tersebut dengan search query yang berbeda beda, dan setiap search query memiliki jumlah pencariannya tersendiri.

perbedaan keyword dan query terhadap search volume keyword

5. Memfilter keyword berdasarkan kompetitor

Di tahap yang ke lima, Anda perlu memfilter dan memprioritaskan kata kunci yang memiliki tingkat persaingan yang rendah agar strategi SEO Anda lebih efektif.

Untuk menganalisa kompetitor, maka Anda harus menganalisa keseluruhan situs dari kompetitor Anda, bukan hanya 1-2 halaman saja.

Diproses sebelumnya, yaitu di tahap menilai keyword yang tergolong long tail keyword saya mengatakan bahwa biasanya kata kunci di kategori ini memiliki persaingan yang rendah. Namun ini hanya sebatas kompetisi keyword bukan keseluruhan keyword di domain kompetitor.

Untuk itu Anda perlu melakukan penelitian lebih lanjut ke website kompetitor untuk topik yang Anda targetkan. Ada 3 faktor analisis untuk menilai kompetisi, yaitu Topical Authority (Keyword Coverage), Konten dan Backlink.

Menilai Topical Authority Kompetitor

Topical Authority adalah sejauh dan sedalam apa sebuah website mengcover sebuah topik. Normalnya setiap website hanya fokus di 1 topik atau bisnis saja dan Anda perlu menganalisa sedalam apa mereka membahas topik tersebut.

Untuk menganalisa topical authority kompetitor Anda menggunakan Google Search atau Tools seperti Ahrefs, Semrush atau Ubersuggest.

Untuk menggunakan Google Search Anda bisa menggunakan search query:

site:domainkompetitor

Dari hasil penelusuran Anda bisa melihat semua halaman kompetitor yang di index di google. Anda bisa cek topik apa saja yang sudah mereka bahas.

Anda juga bisa menganalisa spesifik di keyword/topik tertentu dengan search query serperti berikut:

site:domainkompetitor keyword/topik

dengan search query tersebut, Anda bisa menganalisa topik tertentu dari situs kompetitor. Anda juga bisa cek bagaimana ranking dari tiap halaman di situs kompetitor tersebut.

Anda juga bisa melihat Topical Authority dari situs kompetitor dengan lebih mudah dengan bantuan tools seperti Ahrefs

top pages ahrefs membantu analisa kompetitor keyword

Dari data-data tersebut Anda bisa menyimpulkan apakah semua topik sudah di cover atau belum oleh kompetitor Anda dan bagaimana ranking dari tiap halaman tersebut.

Jika hampir semua topik sudah dibahas oleh kompetitor Anda, dan ranking di mesin pencari nya bagus (yaitu posisi 1- 10) maka kompetitor tersebut cukup sulit untuk dikalahkan.

Namun Anda bisa melanjutkan ke analisa selanjutnya, apakah konten mereka sudah cukup baik atau belum.

Menilai konten kompetitor

Setelah menganalisa topical authority dari situs kompetitor, Anda bisa melakukan proses analisis lebih mendalam, yaitu melihat konten dari tiap keyword yang dibahas. Apakah pembahasan sudah cukup detail dan mendalam atau hanya penjelasan umum saja.

Anda juga bisa cek bagaimana relevansi antara title dan isi konten, bagaimana konteks dari halaman tersebut, apakah sudah relevan dengan keyword atau tidak, bagaimana struktur konten yang di buat, dan parameter On Page SEO lainnya.

Walaupun kompetitor Anda memiliki topical authority yang baik, namun jika tidak di dukung dengan konten yang baik pula maka ini adalah potensi Anda untuk mengalahkannya.

Menilai backlink kompetitor

Selanjutnya, Anda bisa menilai kompetitor dari backlink yang di milikinya. Backlink adalah tautan balik yang mengarah ke sebuah website.

Dalam menganalisa backlink kompetitor yang di analisa adalah kualitas backlink nya bukan kuantitas backlinknya.

Untuk menilai kualitas backlink, ada 3 faktor:

  1. Backlink berasal dari sumber yang berkualitas dan relevan
  2. Konten Backlink juga harus relevan dengan konten halaman yang di backlink.
  3. Penggunaan Anchor Text yang benar.

Untuk menganalisa backlink, Anda bisa menggunakan bantuan tools seperti Ahrefs, Majestic atau Ubersuggest.

fitur backlink checker ahrefs membantu analisa kompetitor keyword

Selain faktor backlink Anda bisa menganalisa faktor Off Page SEO lain seperti Brand Mention, Author Expertise, dan Social Activity dari kompetitor.

Menganalisa backlink kompetitor hanya optional. Jika Topical Authority kompetitor tidak di cover dengan baik, dan konten yang di buat juga tidak mendalam, maka Saya tidak perlu lagi menganalisa backlink yang dimiliki kompetitor.

Karena dari ke 2 analisis ini (Topical Authority dan Konten) saja Anda bisa mengetahui bagaimana kompetisi yang Anda hadapi.

6. Mengumpulkan keyword turunan yang relevan

Jika di 5 tahap sebelumnya Anda berfokus pada keseluruhan keyword yang akan Anda targetkan. Maka di tahap ini berfokus pada spesifik keyword yang sudah Anda kumpulkan dan filter.

Di tahap ini, Anda perlu mengumpulkan keyword turunan dan berbaagai search query yang relevan dengan spesifik keyword tertentu.

Proses ini akan membantu Anda pada saat membuat konten nantinya. Ada 3 hal yang perlu Anda kumpulkan, yaitu

Mengumpulkan Keyword LSI

LSI (Latent Semantic Indexing) adalah istilah yang digunakan untuk kata atau frasa yang terkait secara semantik dengan kata kunci utama. 

LSI didasarkan pada teori bahwa kata atau frasa yang muncul dalam konteks yang sama memiliki makna yang terkait. LSI juga bisa menggunakan sinonim dan antonim dari keyword.

Sebagai contoh keyword On Page SEO memiliki LSI:

  • Menggunakan kata kunci yang tepat di halaman web.
  • Membuat judul dan meta description yang menarik.
  • Cara membuat konten yang berkualitas dan informatif.
  • Membuat struktur halaman web yang baik.
  • Menggunakan gambar dan video yang relevan.

Atau menggunakan sinonim dan antonim:

  • Optimasi internal website
  • Off Page SEO

Penggunaan LSI bermanfaat untuk mengurangi penggunaan keyword secara berlebihan di dalam konten (Keyword Stuffing).

Dalam konteks SEO, LSI dapat digunakan untuk meningkatkan peringkat website di hasil pencarian. Dengan menggunakan kata kunci LSI, Anda dapat membuat konten yang lebih relevan dengan query pengguna. Oleh karena itu kumpulkan keyword LSI pada proses riset keyword.

Mengumpulkan Entity (Entitas Keyword)

Keyword Entity (Entitas) adalah kata kunci yang mengacu pada sebuah object atau konsep tertentu. Object tersebut bisa berupa nama orang, tempat, kata benda, konsep, dll yang memiliki hubungan erat dengan kata kunci utama.

Sebagai contoh kata kunci perancis memiliki entity: paris, menara eiffel, Emmanuel Macron. Kata kunci Riset Keyword memiliki entity: Keyword, Search Volume, Query, Tingkat Kompetisi, Google Keyword Planner.

Dengan menggunakan Entity dari sebuah kata kunci, Anda dapat membuat konten yang lebih relevan dengan query pengguna. Oleh karena itu kumpulkan keyword Entity pada proses riset keyword.

Mengumpulkan Search Query

Anda juga perlu mengumpulkan berbagai query untuk keyword yang di targetkan. Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa 1 keyword bisa memiliki banyak query dan Anda perlu mengoptimasinya kedalam konten.

Untuk mengumpulkan query pengguna untuk sebuah keyword cara paling mudah adalah menggunakan tools riset keyword seperti Ahrefs, semrush atau ubersuggest.

Gambar dibawah sebagai contoh query untuk keyword “riset keyword”:

Contoh Query Riset Keyword

Apa peran keyword dalam peringkat web di Search Engine

Keyword yang Anda dapatkan pada proses riset keyword sebelumnya akan membantu untuk proses SEO lainnya seperti On Page SEO dan Off Page SEO. Keyword yang tepat untuk Anda targetkan akan memberikan dampak positif untuk ranking website Anda.

Berikut adalah peran keyword dalam peringkat web di Search Engine:

  1. Menarik audiens yang tepat: Keyword yang tepat akan menarik audiens yang memang mencari informasi terkait topik tersebut. Hal ini meningkatkan peluang untuk mendapatkan konversi (seperti pembelian, pendaftaran, atau engagement) dari pengunjung website.
  2. Memberi sinyal relevansi: Keyword menjadi indikator utama bagi mesin pencari untuk memahami isi konten dan relevansinya dengan pencarian pengguna.
  3. Meningkatkan visibilitas:Keyword membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks website Anda.

Peran keyword untuk optimasi SEO On Page

Keyword yang Anda dapatkan pada proses riset riset keyword berperan dalam membantu membuat konten yang berkualitas.

Peran keyword dalam proses on page SEO adalah sebagai berikut:

  • Menentukan topik konten: Keyword menjadi dasar untuk menentukan topik konten yang akan dibuat. Dengan mengetahui keyword yang relevan, Anda dapat membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  • Meningkatkan relevansi konten: Keyword yang tepat akan membantu mesin pencari memahami isi konten dan relevansinya dengan pencarian pengguna. Hal ini dapat meningkatkan peringkat konten Anda di hasil pencarian.
  • Meningkatkan visibilitas konten: Keyword yang digunakan secara strategis dapat membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks konten Anda. Hal ini dapat meningkatkan visibilitas konten Anda di hasil pencarian.

Keyword tidak hanya berperan pada proses On Page SEO namun juga berperan pada proses Off Page SEO.

Peran keyword untuk optimasi SEO Off Page


Peran keyword dalam proses Off Page SEO adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kualitas backlink: Backlink yang berkualitas dapat meningkatkan peringkat website Anda di hasil pencarian. Keyword dapat membantu Anda mendapatkan backlink yang berkualitas dengan cara berikut:
    • Mendapatkan backlink dari website yang relevan dengan topik konten Anda.
    • Mengoptimalkan konten backlink yang relevan dengan target keyword.
    • Mengoptimalkan penggunaan Anchor Text saat menautkan link.

Meningkatkan visibilitas website: Backlink yang berkualitas dapat membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks website Anda. Hal ini dapat meningkatkan visibilitas website Anda di hasil pencarian.

Categorized in: