Pada tanggal 18 Agustus 2022 Google mengumumkan akan merilis side-wide algoritma terbaru yang mereka sebut sebagai Google’s Helpful Content Update.

Google Helpful Content Update adalah salah satu ranking signal yang berfungsi untuk mengidektifikasi “Satisfying Experience” atau kepuasan user saat menelusuri konten yang kita sajikan didalam website/blog kita.

Dimana goal updates-nya kali ini adalah memberikan hasil di search result konten yang original, dibuat oleh manusia untuk manusia.

Ini artinya Google telah menambahkan 1 lagi signal baru dari ratusan signals lainnya untuk mengidentifikasi kualitas dari sebuah konten.

Fokus google kali ini adalah apakah user merasa “PUAS” dengan konten yang kita berikan tersebut.

Lagi-lagi Google meluncurkan updates yang tergolong Abu-Abu banget. Karena kepuasan setiap orang menurut Saya bersifat Subjektif. Tapi ada hal yang membuat Saya cukup kaget, nanti akan kita bahas.

Maksud saya Abu-abu adalah bagaimana kita mengukur tingkat kepuasan user di website kita. Tidak ada nilai yang pasti yang bisa kita jadikan tolak ukur.

Beda halnya dengan Google Core Web Vitals dimana kita bisa mengukur secara pasti value dari website kita berdasarkan 3 matrik core nya yaitu Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), dan Cumulative Layout Shift (CLS).

Atau metrik untuk mengukur kualitas link yaitu Page Rank.

Jadi menurut Saya kita hanya bisa berasumsi sendiri tentang apa yang di maksud Google dengan Satisfying Experience di update-nya kali ini.

Walaupun demikian, Google memberikan kita kisi-kisi berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab di konten yang kita miliki untuk membantu kita mengidentifikasi apakah konten kita tersebut tergolong helpful atau unhelpful.

Walaupun menurut Saya juga masih kurang membantu kita sebagai blogger ataupun websmaster.

Tapi tetap akan kita bahas supaya konten website kita setidaknya tetap di jalur yang di inginkan oleh Google.

Namun sebelum kita membahas kisi-kisi Google di update-nya kali ini, Saya mau membahas terlebih dahulu 2 hal unik dan tidak biasa yang saya tangkap dari update algoritma kali ini, supaya bisa kita diskusikan.

Machine Learning Untuk Mengklasifikasi Signals

Seperti yang Saya katakan diawal bahwa Google Update seperti ini sifatnya Abu-abu karena tidak ada parameter pasti untuk menentukan value website kita apakah sudah memenuhi standar mereka.

Nah biasanya kalau Google meluncurkan update seperti ini, yang bekerja adalah Team Spam Reviewer (Manual Action), atau Quality Raters.

Yang artinya ada “Real Humans” dibelakangnya untuk memutuskan A atau B.

Tapi kali ini tidak!

This classifier process is entirely automated, using a machine-learning model. It is not a manual action nor a spam action.

-Google Helpful Content Update

Pernyataan ini cukup membuat Saya shock. Bagaimana bisa sebuah algoritma komputer memutuskan sesuatu yang bersifat Abu-abu tanpa di evaluasi atau di review kembali. 😲😲

Language Models Di Proses Klasifikasi

Dari informasi yang diberikan Google bahwa mereka menggunakan Machine Learning Models untuk mengklasifikasi signal, dimana datanya sudah pasti di ambil dari keseluruhan halaman konten kita.

Proses ini mungkin hampir mirip dengan proses klasifikasi lainnya seperti mengindentifikasi review baik atau buruk atau mengidentifikasi komentar positive atau negative namun dengan skala yang lebih besar tentunya.

Asumsi Saya Google menggunakan Language Model untuk menjalankan algoritma ini.

Pasalnya, baru-baru ini tepatnya pada April 2022 kemarin, Google juga meluncurkan sebuah Language Models terbaru miliki mereka yang di beri nama Pathways Language Model (PaLM).

540 Billions parameter Language Model, Sebuah AI Models yang di gadang-gadang mampu menyelesaikan hampir semua NLP (Natural Language Processing) Task salah satunya adalah Proses Classification.

Source : Google AI Blog

Dengan munculnya PaLM milik Google ini telah berhasil menghentikan dominasi GPT-3 saat ini.

Bahkan katanya, Models ini mampu melampaui rata-rata kinerja otak manusia pada benchmark BIG-bench. Wiiih ngeri gak tuuh. 😱😱😱

Dari proses klasifikasi ini Google merujuk 2 guidelines yaitu building high-quality sites (2011) dan panduan Pedoman webmaster.

Yah walaupun hanya sebatas asumsi, namun cukup unik untuk kita diskusikan. Bagaimana menurut kalian ?

Selain itu panduan Core Update dan Product Review juga menjadi acuan di niche tertentu.

UnHelpFul Content Tetap Bisa Ranking

Ini saya kutip dari halaman Google:

This means that some people-first content on sites classified as having unhelpful content could still rank well, if there are other signals identifying that people-first content as helpful and relevant to a query.

Google Helpful Content Update

Dari pernyataan tersebut dapat di asumsikan bahwa Update ini seperti masih terpisah dari Core Algoritma yang sudah stabil berjalan.

Bisa di bilang Update ini masih tahap Uji Coba dan terpisah dari Core Algoritma yang sudah berjalan. Namun di Core Algoritmanya Sinyal ini di pertimbangkan (weighted).

Jadi sama seperti Quality Raters dimana Evaluasi Quality Reters di pertimbangkan (weighted) terhadap hasil algoritma, namun bedanya yang satu ini dikerjakan oleh AI.

2 Hal ini lah yang menurut saya unik di update kali ini, namun kembali lagi, ini hanya sebatas asumsi. 😆😆

Sekarang kita coba bahas apa yang di sarankan Google terhadap dampak dari Update Algoritmanya kali ini.

Fokus Kepada People-first Content

Di update kali ini Google mengatakan bahwa buat lah konten yang di tujukan untuk manusia bukan search engine atau google menyebutnya People-first Content.

Untuk membuat konten yang ditujukan untuk manusia, google merujuk 2 panduan yaitu More guidance on building high-quality sites dan Panduan Webmaster.

Kalian bisa baca ke-2 panduan tersebut, artikelnya tidak terlalu panjang.

Google menginkan kita membuat konten yang ditujukan untuk membuat user yang membaca konten kita merasa terbantu dan puas, tapi tidak juga melupakan aspek-aspek SEO didalamnya.

Untuk membuat “Satisfying” konten ini, Google memberikan beberapa pertanyaan yang bisa kita evaluasi ke dalam konten yang sudah kita buat.

Kita coba bahas satu-satu :

Do you have an existing or intended audience for your business or site that would find the content useful if they came directly to you?

Google menginginkan saat user masuk kedalam situs kita, mereka mendapatkan konten yang lengkap tanpa harus mereka mengunjungi beberapa website terlebih dahulu sebelum membaca konten kita tersebut.

Atau misal Product Website. Apakah user bisa menemukan fitur dan manfaat atau cara penggunaannya dari halaman tersebut atau mereka harus membacanya dari situs lain.

Saran Saya:

  • Tidak perlu membuat judul artikel yang aneh-aneh jika kita tidak bisa menjelaskan-nya di dalam konten. Karena judul adalah cerminan kontenmu.
  • Buatlah konten yang merujuk kepada pengalaman kalian jika konten tersebut tidak original atau kalian tidak expertise di bidang tersebut.
  • Sertakan data yang valid dan jelaskan untuk membantu user paham jika memang harus munujukan data.

Does your content clearly demonstrate first-hand expertise and a depth of knowledge?

Jika konten kita membahas sebuah produk atau jasa atau membahas sebuah tempat apakah konten kita hanya membahas informasi yang sebenarnya sudah ada di website produknya atau ada value tambahan di dalam konten tersebut.

Dari pertanyaan ini, asumsi saya keyword yang di sasar adalah di jenis “Commercial Investigational”. Buat kalian yang belum tau apa itu search intent, silakan baca artikel saya Apa itu search intent, pemahaman dan penerapannya.

Misalnya:

  • Review Samsung S21
  • Daftar hosting terbaik tahun 2022
  • 10 Tempat wisata bandung yang wajib dikunjungi
  • 5 Tools SEO yang wajib Anda miliki

Apakah konten tersebut membahas sesuatu yang sebenarnya secara general/umum sudah ada di internet dan kita hanya mengulas ulang.

Atau memang kita sudah menggunakan-nya dan merasakan manfaatnya untuk kita jelaskan ke audience atau user website kita.

Asumsi lain saya, untuk website di jenis directory misal seperti filehippo. Dimana hanya menampilkan link download tanpa value apapun.

Namun sepertinya kembali lagi ke intent dari keyword yang di targetkan.

Saran Saya :

  • Jika kalian menargetkan keyword dengan intent “Commercial Investiganional”, pastikan kalian sudah mencoba produk atau layanan tersebut. Berikan sudut pandang kalian tentang pengalaman kalian menggunakan produk atau layanan tersebut.
  • Jika kalian membahas tentang suatu tempat, sebaiknya memang kalian memang sudah pernah mengunjungi tempat tersebut dan menceritakan pengalaman kalian dari sudut panda kalian.
  • Gunakan Foto atau Video original bukan di ambil dari youtube atau google image, sebagai data bahwa kalian memang menggunakan produk atau layanan tersebut atau kalian memang benar berkunjung ke tempat yang kalian bahas di konten.
  • Jika website kalian berjenis affiliasi site, masukan pendapat pribadi kalian tentang kelebihan dan kekurangan produk yang di bahas, setidaknya gambarkan pengalaman kalian sebelumnya terhadap fitur yang diberikan dari produk atau layanan tersebut.
  • Jelas kan lebih detail tentang fitur dan manfaat dari produk atau layanan yang kalian bahas jika di situs resminya tidak di jelaskan secara detail.

Does your site have a primary purpose or focus?

Apakah website kalian hanya menargetkan 1 niche saja atau berbagai jenis niche.

Semakin sempit pembahasan didalam website kalian seharusnya akan semakin menggambarkan bahwa kalian Expert di niche tersebut.

Saran Saya :

  • Selalu targetkan keyword yang relevan dengan niche website kalian, setidaknya yang masih ada hubungannya.
  • Buatlah seolah-olah kelian memang expert di niche yang kalian targetkan dengan memberikan konten-konten yang relevan.

After reading your content, will someone leave feeling they’ve learned enough about a topic to help achieve their goal?

Jujur saja bagian ini cukup membingungkan. Apakah kita harus mengumpulkan setiap pengalaman user kedalam website kita dan menampilkannya.

Ada juga yang berasumsi, bagian ini bisa di dapat dari kolom komentar di situs kita. Apakah user merasa terbantu dan bagaimana interkasinya dikolom komentar tersebut.

Atau bisa juga dari jumlah share yang kita pasang di website kita, untuk memberikan sinyal bahwa user merasa senang dengan konten kita.

Atau asumsi saya, karena ini sepertinya akan mudah untuk di manipulasi, mungkinkah Google akan mengambil data dari situs terpercaya lainnya yang merekomendasikan konten kita.

Atau bisa juga dari cuitan user di social media mereka, terhadap artikel yang kita tulis.

Saran Saya :

  • Seperti yang sudah dilakukan Google selama ini di documentasi mereka, cobalah minta pendapat user kalian apakah konten yang kalian sajikan membantu mereka.
  • Bangun interaksi 2 arah di konten, supaya memancing user untuk berinteraksi di kolom komentar atau di social media yang kalian miliki.
  • Manfaatkan social share button untuk menambah interaksi di konten kalian.

Will someone reading your content leave feeling like they’ve had a satisfying experience?

Bagian ini hampir sama dengan sebelumnya, namun sepertinya lebih spesifik ke pengalaman menggunakan produk atau layanan.

Namun sepertinya ini cakupannya lebih luas, karena saat sesorang merasa puas terhadap sebuah layanan atau produk.

Mereka tidak hanya membagikan pengalamannya di website tersebut. Bisa jadi mereka menulisnya d social media yang mereka punya atau di website pihak ke-3 lainnya seperti TrustPilot, G2, Capterra, dll.

Saran Saya:

  • Jika kalian menjual sebuah layanan atau produk, sebisa mungkin untuk meminta review atau pengalaman mereka menggunakan produk atau layanan kalian.

Are you keeping in mind our guidance for core updates and for product reviews?

Pastikan konten kalian sudah memenuhi standar dari Core Update dan jika kalian membahas tentang produk atau layanan pastikan konten kalian juga memenuhi standar konten Produk Review yang di berikan oleh Google.

Selain beberapa pertanyaan diatas, Google juga memberikan instruksi beberapa hal yang sebaiknya di hindari di dalam situs kita.

Saya simpulkan beberapa poin yang sebaiknya di hindari menurut Google:

  • Hindari konten yang dibuat untuk memanipulasi search engine, seperti penggunaan target keyword yang berlebihan. Fokuslah pada People-first Content.
  • Hindari konten dengan topik diluar dari target topik kalian, hanya untuk mengejar jumlah postingan didalam website kalian tapi tidak ada value nya sama sekali.
  • Hindari penggunaan Tools Konten Otomatis untuk mengisi website kita secara masive tanpa value sama sekali.
  • Hindari membuat konten yang hanya merangkum dari berbagai sumber tanpa menambah pendapat kalian pribadi.
  • Hindari membuat konten dengan menargetkan keyword trending hanya untuk mendatangkan trafik semata, tapi tidak bermanfaat untuk user.
  • Hindari membuat konten yang terpisah-pisah setiap target keyword (Bagian ini sudah pernah di bahas di Update Hummingbird)
  • Tidak perlu membuat konten dengan jumlah kata yang panjang namun tidak ada korelasinya dengan title dan target keyword kalian. Google juga tidak peduli dengan jumlah kata.
  • Kalau memang dengan 100 kata sudah menjawanb apa yang di inginkan user, tidak perlu membuatnya jadi 1000 kata.
  • Hindari topik yang kalian tidak expert di bidangnya yang akan berdampak pada konten yang kalian buat.
  • Hindari membuat konten yang sepertinya menjawab keinginan user namun sebenarnya tidak atau belum tentu kebenarannya.

Kesimpulan

Pada saat artikel ini di rilis, update ini belum sepenuhnya diluncurkan, dan baru akan di luncurkan 1 minggu setelah informasi google tersebut dan fully rolled out lebih kurang 2 minggu kedepannya lagi.

Saat dirilis update ini baru berlaku untuk perncarian dalam bahasa inggris. Walaupun begitu, kedepan pasti semua bahasa akan terkena dampaknya.

Walaupun kita hanya bisa sebatas asumsi, cobalah mengikuti instruksi yang di berikan oleh Google tersebut.

wait and see saja dulu.

Ini hanya 1 dari dari ratusan sinyal lainnya. Sesuai yang dikatakan Google, website kita juga masih bisa ranking walaupun tidak memenuhi kriteria helpful content selama memenuhi kriteria sinyal lainnya, dan yang jelas konten kita relevan dengan search query.

Satu lagi, apa yang saya bahas disini hanya sebatas asumsi saya pribadi. Bagaimana menurut kalian ?

Silakan share ke teman-teman kalian, siapa tau ada pendapat-pendapat unik lainnya dari update Google kali ini. 😊😊

Categorized in: